Ke kedai kopi harus ngopi?

Ke kedai kopi harus ngopi? Ya gak harus dong. Mungkin guyonan lawasnya masih ada ya sampe sekarang “diajak ngopi kok pesen es teh”. Sekalipun varian kopi biasanya akan lebih banyak tersedia di kedai kopi, tapi varian ‘non-coffee’ gak luput untuk disediakan. Adanya makanan ringan atau berat juga bisa jadi opsi untuk dijajal bersamaan kan. Namanya juga selera, ‘disliding tackle’ berkali-kali juga gak bakal berpaling.

Kalimat ajakan “ngopi yok!” tadinya kan memang kalimat ajakan untuk ngopi, karena berkembang dan meluas pengartiannya jadi berubah. Kalau kata pak Chaer berubahnya makna terjadi karena memang ada banyak faktor sosial. Gitu kurang lebih. Ya pokoknya gitu.

Sekarang gak perlu bingung kalau ada rerekan yang ngajak ngopi di Drupadi ya, toh maksudnya bisa jadi ngajak nongkrong, bisa jadi ngajak sharing, bisa jadi cicip cicip menu lain sembari ngobrolin topik yang lagi menarik dibahas.

Ngomong-ngomong soal nongkrong pasti alasan temen-temen ke Drupadi beda-beda; ada yang karena memang butuh kafein dari kopi itu sendiri, ada yang karena suka dengan rasa kopi yang disajikan dalam bentuk dingin, janjian ketemu sama temen-temen, janjian ketemu sama rekan kerja, butuh tempat produktif yang beda dari biasanya atau bahkan untuk sekadar kongkow. Dan masih banyak lagi alasannya, bukan?